Lovebird adalah jenis burung yang sangat aktif, ceria, dan dikenal memiliki ikatan kuat dengan pasangannya. Namun, ada kalanya pemilik merasa cemas ketika melihat lovebird mencabuti bulunya sendiri. Perilaku ini memang terlihat tidak biasa dan bisa membuat panik, apalagi jika terjadi secara terus-menerus atau disertai kerusakan fisik pada tubuh burung.
Ada banyak faktor yang menyebabkan lovebird melakukan tindakan tersebut. Dari masalah kesehatan hingga kondisi lingkungan yang tidak mendukung, semuanya bisa berkontribusi pada perilaku mencabut bulu. Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab utama serta cara mengatasinya agar burung tetap sehat dan bahagia.
Penyebab Lovebird Mencabut Bulunya Sendiri
1. Masalah Kesehatan atau Gangguan Medis
Salah satu alasan utama mengapa lovebird mencabuti bulu sendiri adalah karena adanya gangguan kesehatan. Burung bisa merasa tidak nyaman akibat kondisi fisik tertentu, seperti:
– Infeksi kulit, baik itu disebabkan oleh bakteri, jamur, tungau, atau kutu.
– Penyakit organ dalam, misalnya gangguan pada hati, ginjal, atau adanya tumor.
– Ketidakseimbangan hormon, terutama saat masa birahi.
– Kekurangan nutrisi, terutama vitamin A dan asam lemak esensial yang menjaga kesehatan kulit dan bulu.
– Penyakit menular seperti Psittacine Beak and Feather Disease (PBFD), yang secara langsung menyerang bulu dan paruh.
Gejala lain yang sering muncul bersamaan antara lain bulu tampak kusam, lesu, nafsu makan menurun, hingga luka di permukaan kulit.
2. Stres Lingkungan
Lingkungan hidup yang tidak sesuai dapat menyebabkan stres kronis pada lovebird. Hal ini bisa memicu kebiasaan mencabuti bulu sebagai bentuk pelampiasan emosi. Faktor pemicu stres lingkungan meliputi:
– Ukuran sangkar terlalu sempit sehingga burung merasa terkurung.
– Kurangnya stimulasi atau mainan yang membuatnya bosan dan frustrasi.
– Pencahayaan tidak ideal, seperti lampu terlalu terang di malam hari atau minim paparan sinar matahari alami.
– Polusi udara dari asap rokok, bahan kimia rumah tangga, atau parfum.
– Suara bising atau aktivitas berlebih di sekitar sangkar yang membuat burung gelisah.
Burung akan merasa tidak aman dan mencoba mencari cara untuk “menghibur diri”, salah satunya dengan mencabuti bulu.
3. Gangguan Perilaku Emosional
Selain faktor fisik, perubahan emosional juga bisa memicu perilaku self-plucking. Ini bisa dipicu oleh:
– Kebosanan karena kurang interaksi sosial atau aktivitas harian yang monoton.
– Frustrasi seksual, terutama pada burung jantan yang tidak memiliki pasangan.
– Rasa cemas atau trauma akibat pengalaman buruk seperti pemindahan tempat, kehilangan pasangan, atau perlakuan kasar.
– Tidur yang tidak berkualitas atau pola istirahat yang terganggu.
Jika tidak ditangani sejak awal, perilaku ini bisa menjadi kebiasaan yang susah dihentikan meskipun penyebab utamanya sudah diatasi.
4. Faktor Sosial dan Psikologis
Lovebird adalah burung yang sangat sosial dan butuh interaksi rutin dengan manusia atau pasangannya. Jika ia merasa kesepian atau dipisahkan dari pasangan, hal ini bisa memicu stres yang berujung pada pencabutan bulu. Faktor sosial lain yang memengaruhi:
– Dipisahkan dari teman atau pasangan yang selama ini menemani.
– Perubahan suasana rumah seperti kepindahan atau anggota keluarga yang pergi dalam waktu lama.
– Trauma dari perlakuan buruk pemilik sebelumnya.
5. Kesalahan dalam Perawatan
Beberapa praktik perawatan yang tidak tepat juga bisa memicu rasa tidak nyaman pada lovebird. Contohnya:
– Pemotongan sayap terlalu pendek yang menyebabkan nyeri saat bulu baru tumbuh.
– Jarang dimandikan sehingga kulit menjadi kering dan gatal.
– Perlakuan kasar atau handling berlebihan yang membuatnya takut.
– Tidak memberi waktu adaptasi cukup saat dipindahkan ke lingkungan baru.
Jika Anda melihat tanda-tanda lovebird mulai mencabuti bulu, segera cari tahu penyebabnya dan ambil langkah pencegahan. Pastikan lingkungan hidupnya nyaman, berikan stimulasi yang cukup, dan kunjungi dokter hewan spesialis burung jika dicurigai adanya masalah medis. Dengan perawatan yang tepat, lovebird bisa kembali sehat dan menjalani hidupnya dengan tenang dan bahagia.
